RSS

Siapa bilang Pacitan kota sepi dan mati? luangkan waktu jalan-jalan menikmati 1001 goa dan pantai di Pacitan.

Halaman

Buah Kersen/Talok, Penyembuh Asam Urat




Obat Herbal Buah Kersen/Talok, Penyembuh Asam Urat

Published By lareboyolali On Rabu, Mei 11th 2011. Under Obat Herbal
SIAPA tidak kenal kersen (muntingia calabura L) atau talok yang buahnya kecil dan manis. Di beberapa daerah seperti di Jakarta, buah itu juga dinamai ceri. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah datiles (Philipina) dan kerukup siam (Malaysia). Juga dikenal sebagai Singapore cherry (Inggris) dan Japanse kers (Belanda) di mana dari sinilah istilah kersen berasal.

Buah kersen di daerah Srilangka sering diawetkan dan dibuat selai jam fruit. Buah itu sangat digemari di Mexico dan umumnya dijual pada pasar-pasar tradisional dalam jumlah yang banyak. Di Asia Tenggara, kersen merupakan salah satu jenis pohon pinggir jalan yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering. Kersen tumbuh sendiri di pekarangan dan sepanjang halaman muka rumah, di tempat yang tak ada pohon lain dapat tumbuh.
Karena masih kurangnya pemanfaatan buah kersen, mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA Fakultas MIPA UNY yaitu Nugrahini Dwi dan Maya Istikhomah, meneliti buah kersen untuk mengetahui kandungan gizinya dan berhasil membuat produk olahan kersen berupa sirup sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai guna dari buah kersen.
Menurut Nugrahini, ditinjau dari segi kandungan gizinya buah kersen tidak kalah dengan buah yang lain misalnya mangga. Kandungan vitamin C buah mangga 30 mg, sedangkan pada buah kersen 80,5 mg, selain itu kandungan kalsium pada buah kersen 124,6 mg, jauh lebih banyak dari buah mangga yang hanya 15 mg.
“Di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari dan terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat,” ungkapnya seraya menambahkan, rebusan daun kersen juga memiliki khasiat anti radang dan menurunkan panas bahkan kandungan dan rebusan daun kersen ternyata dapat berkhasiat sebagai pembunuh mikroba berbahaya dan dapat digunakan sebagai anti septik.
Cara Membuat
Maya, menerangkan cara membuat sirup kersen. Bahan-bahannya meliputi buah kersen masak, air, gula putih, kayu manis, garam, vanilla, pewarna makanan dan alat yang digunakan adalah ember, panci, penumbuk (cobek), saringan dan botol untuk mengemas.
Buah Kersen dipilih yang sudah matang (berwarna merah) lalu dicuci hingga bersih. Daging buah kersen dipisahkan dari kulitnya dengan cara di tumbuk lalu direbus dengan perbandingan 1 bagian air dengan 3 bagian kersen. (1:3).
Kersen lalu dicampur dengan gula dengan perbandingan 1:2 beserta vanilla, garam, dan kayu manis secukupnya sampai mendidih dan harus terus diaduk. Setelah mendidih sirup kersen disaring untuk menghilangkan ampas dan diberi pewarna agar lebih menarik dan dikemas dalam botol.
“Produk olahan dari kersen ini tidak menggunakan bahan kimia apapun semuanya alami. Oleh karena itu, produk olahan ini lebih sehat daripada produk yang ada di pasaran pada umumnya,” katanya.
Dikemukakan, kebanyakan produk di masyarakat seperti halnya sirup yang telah ada, pada umumnya hanya memberikan rasa dan kesegaran saja saat meminumnya, dan tidak mempunyai kelebihan atau manfaat bagi kesehatan khususnya.
Oleh karena itu produk olahan kersen itu nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya untuk kesehatan tubuh karena terkait dengan khasiat yang dimiliki oleh kersen yaitu dapat mengobati asam urat.
Sumber: suaramerdeka.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PuisiQu

Sandiwara Tongkat Tua

Mengapa tak ada keinginan melihat
Tak ada hasrat untuk menyapa
Sejak redaksi pending
Waktu mundur alus

Bicara lantang menghardik
Lumpuh raga mesin kehidupan
Naskah rahasia mulai terkuak
Terbaca kelak di akhir zaman
Lampu kuning pertanda
Siaga tiga menghadap
Ujian diambang pintu

Jangan melihat dunia glamour
Jangan dipikir garis nasib
Biar mereka jalani sesuai rodanya
Tak usah ikut pegang pedati

Naskah sudah ditulis
Tercetak rapi siap terbit
Siap diperankan serasa hati
Tongkat tua digantung rapi
Tak tersentuh terselubung gengsi

Ah, tiada capek bergeming
Mengunyah kata menelan data
Ketakutan lampu merah nyala
Disaat mesin ambisi diluar jangkauan
Tak muat halaman dipaksakan
Tak terima roda sudah berjalan
Hendak kau paksa kemana tak bisa

Entah mengapa
Tak ada minat melihat
Tak mampu mendekat
Tak kuasa merabat
Menunggu puncak naskah

Penasaran inginkan klimaks masalah
Ending naskah tongkat tua
Adakah kamu bisa melihat

Kuharap aku tahu
Kuharap aku bisa menyaksikan

Akhir sebuah cerita
Akankah hujan air mata
Atau tepuk sorai penonton
Antara dosa dan doa
Antara tangis dan tawa
Sutradara mengaturnya
Jejak samar-samar diikuti
Kemana saja kau meniti hati

Layar belum ditutup
Panggung sepi
Penonton pergi
Tiada kesan dihati

Kecewa adanya
Cerita belum berakhir
Pemain kelelahan
Sutradara menunda pikir

Menggantung waktu
Mengaru biru

Ini keadilan
Peran baik piala baik
Peran buruk akan terpuruk
Penonton terbawa emosi
Smua tergantung peran
Cermin kehidupan


Akhir Januari 2010

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Usir Malasmu!

Adik-adik generasi penerus yang harus punya masa depan yang hebat,

Berhati-hatilah!
Jangan menyepelekan rasa malas.
Ia hanya menyamar dalam wajah yang mengantuk, badan yang lemah, dan hati yang tak bergairah.
Rasa malas telah melumpuhkan banyak jiwa hebat, dan menjadikan mereka frustrasi dalam kehidupan yang lemah.
Tetaplah bekerja keras walau dalam perasaan semalas apa pun.
Janganlah membatasi yang kau lakukan, karena itu akan membatasi kebaikan yang bisa kau capai!
Bangun dan mulailah sekarang! Semangat pagi !!!!!!!
Semoga kau berhasil dan sukses tanpa rasa malas!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KEMBALIKAN TANGANKU AYAH......

Orang tua harus baca pengalaman ini !

Kisah ini mungkin fiksi. Tapi dalam kehidupan sehari-hari mungkin juga hal seperti ini terjadi. Kebetulan saya juga ayah dari seorang putra. Kadang setelah kita marah, ada rasa sesal dalam dada. Semoga kisah dalam cerita ini tidak pernah terjadi dalam hidup kita.

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku berkarat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur.

Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..
(sumber : forum.upi.edu)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 PANTANGAN UNTUK PARA ISTRI

1. PANTANGAN SELINGKUH
Larangan berat untuk istri menyeleweng karena kecuali menyangkut sexual yang haram dan dosa juga dalam kasus yang sifatnya matre

2. PANTANGAN OTORITER
Jika perkawinan Anda ingin selamat, istri jangan bersikap otoriter,mendikte ini & itu pada suami.

3. PANTANGAN MENGGURUI
Seringkali para istri tanpa sadar menggurui suaminya. dia bergengsi, merasa lebih pintar, lebih tahu, dan membuat suaminya seperti muridnya.

4. PANTANGAN MENGADILI
Tidak sedikit istri mencari-cari kekurangan suami untuk menambah data tudingan kesalahan suami, karena istri mempersiapkan diri jadi hakim.

5. PANTANGAN MENGHUKUM
Jangan sampai istri menghukum suami, apalagi dengan sikap praduga yang tidak jelas. Sikap menghakimi sendiri dengan memutuskan sepihak bahwa suami anda bersalah...(kemungkinan besar akan mendendam pada anda)

6. PANTANGAN MENGHINA
Tidak jarang para istri terjebak dengan kalimat penghinaan dalam suatu perselisihan,biasanya berhubungan dengan keadaan fisik, ini bisa berakibat fatal.

7. PANTANGAN MEMBUATNYA CEMBURU
misalnya istri mempergoki suami jalan sama temen cewek, istri tak mau kalah untuk menyaingi suaminya yang menyeleweng dengan sifat dendam, istri membuktikan kalau dia juga bisa nyeleweng lebih jauh agar suaminya cemburu.

8. PANTANGAN MEMBUAT JARAK
Jika suami mengaku bersalah hendaknya diberi kesempatan untuk memperbaiki agar tidak mengulangi kesalahan itu. Jangan lantas Anda jaga jarak untuk menghukumnya! Banyak cara terbaik untuk membuat suami jera tanpa menghukumnya.

9. PANTANGAN MENJATUHKAN HARGA DIRINYA
Setiap istri wajib membuat suaminya selalu optimis meski dalam keadaan terpuruk, jangan malah menjatuhkan harga dirinya atau bahkan menjadikan putus asa. Berilah motivasi dan tumbuhkan sikap optimis

10.PANTANGAN CUEK TERHADAP PENAMPILAN/KEINDAHAN
Yang terakhir ini tidak semua suami peduli. Namun pada umumnya para suami mencintai keindahan, agar warna pribadinya menjadi bertambah roantis. Khususnya diri Anda sebagai istri yang selalu tampil di depannya. Banyak istri berpendapat kalau cinta tak akan luntur, hanya tampil indah dan cantik ketika berpacaran, keyakinan ini salah!
Malah anda harus berpakaian indah atau berhias diri serta memelihara keindahan tubuh agar suami tidak tertarik pada wanita lain. Meremehkan ini merupakan patangan terakhir, namun berilah prioritas pertama!
Semoga kita termasuk para istri yang menghindari 10 pantangan di atas dan kita tergolong istri yang bisa menjaga / membahagiakan suami kita sampai akhir hayat, amin...Wallahua'lam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

POLISI GORONTALO MENGGILA.mp4

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Puisi untuk "Ibunda" PT.Tiga Serangkai Solo, dalam usia 52th

SRIKANDI PACITAN
Part I

Hari ini kuputar lagi jarum jam
Dalam ribuan tapak kaki gadis desa
Secercah kilat cahaya,
melewati celah jendela yang baru tamaram
Dalam genggam jari-jemari
Gemulai gadis kecil yang terlahir di kampung Losari
Akrab dengan keterbatasan untuk mengejar mimpi
Dekat dengan kelaparan
Haus akan ilmu pendidikan

Kegigihan dan keuletannya
Membuat bangkit dengan kaki telanjang
Menapaki karang terjal berliku
Licin bila hujan, cadas bila panas
Demi mengejar harapan

Hujan, badai, wabah, dan kekeringan
Merupakan nyanyian alam,
yang selalu mengiringi perjalanan dalam mengukir asa
Keluh kesah tak pernah tersibak dalam desah nafasnya
Terlebih dalam jeritan.....

Part II

Tuhan adalah tempat peraduannya
Yang melahirkan kebersahajaan
dan kedalaman berbaktinya

Tembang-tembang sebelum tidur
Yang pernah disimaknya dari Bunda tercinta
Kisah-kisah tauladan
Membelenggu jelaga sepanjang malam...

Bila awan tersibak
Matahari di punggung bukit
Mengintip dan mengikutinya
Berjalan sepanjang hari mengais rezeki

Namun.....
Pelita hati gadis cilik
Mempunyai lahar merapi dinyalinya
Mempunyai baja di kaki tekadnya
Mempunyai kilau sutera di hatinya
Ia pun tak lelah sujud dan berdoa

Part III

Mimpi gadis cilik itu sangat sederhana
Menerangi jiwa dengan buku ciptaannya
Agar anak Indonesia kelak,
tidak mengalami jaman kegelapan

Kau tahu......
Ilmu adalah dian
Ilmu adalah tongkat
Ilmu adalah kacamata dunia
Ilmu adalah jendela
dan buku adalah pintunya

Mari kita kuak jendela
Dan masuklah melalui pintunya
Dengan kacamata dan tongkat
Agar anak Indonesia tidak tersesat

Part IV
Lampu temaram itu kini terang benderang
Menyibak kegelapan menembus celah-celah dinding
menebar kedamaian,
Anak-anak bersorak suka cita
Menikmati datangnya terang,
bagi dunia yang lebih bermakna
Orang-orang dewasa berderet gempita
Menghitung bulir-bulir padi yang ditanamnya
Menunggu sa'at diketam

Kesunyian yang dulu hampa
Kini sirna dan tak terasa,
Walau ditengah keheningan desa pedalaman,
Gadis kecil itu telah menjadi dirinya

Ibu Siti Aminah Abdullah...
Kau Srikandi Pacitan
Mewakili Kartini jamannya

Melewati lorong-lorong waktu
Disanggahnya dengan jiwa besar nan bersahaja,
Kesabaran dan kesunguhannya adalah jalan
Menghantarkan jiwa dan raganya berkutat ilmu pengetahuan
Kegetiran telah dibayarnya dengan daya juang
Tak berbingkai seluas harapan dan selebar langkah kakinya
yang menapak bumi hingga berkapal
Kelak agar generasi ini belajar dari tapak -tapak jejaknya


Part V

Tuhan . . .
Sungguh jika generasi ini adalah penerus
Dan kau kabulkan kami untuk terus berbuat
Maka hal pertama yang kami minta
Berilah waktu yang lebih lama
Agar kami bisa terus bersua .... dengan Bunda
Menimba pelajaran dan pendidikan
Supaya kami terus berada, dalam keteduhan nurani
yang engkau berkahi,

Tuhan,
Berilah kami karya dari buah ibadahmu
Bunda, hamparkanlah kesempatan hingga penghujung dunia
Atas keikhlasan yang engkau tebarkan

Tuhan,
Biarkanlah kami menambatkan hati ini
dengan linang air mata
Agar kami terus mengenangnya
Semua yang engkau anugrahkan padanya
amien..


Akhir januari 2011
Sekti Hastuti Ahyari



Hari ini kami segenap sahabat ...... berharap
Api semangat itu tetap berkobar
Kami bisa belajar tetap tegar
Kami bisa memahami arti kata ‘kerja keras’
Agar kami juga bisa meresapi semangat pantang menyerah

Semoga dengan usia 52 ini
Tiga Serangkai tetap perkasa
Mampu merapatkan barisan
Beriring anak perusahaan
Mampu melebarkan langkah
Ringan mengepakkan sayap
Untuk Indonesia Jaya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS