RSS

Siapa bilang Pacitan kota sepi dan mati? luangkan waktu jalan-jalan menikmati 1001 goa dan pantai di Pacitan.

Halaman

PuisiQu

Sandiwara Tongkat Tua

Mengapa tak ada keinginan melihat
Tak ada hasrat untuk menyapa
Sejak redaksi pending
Waktu mundur alus

Bicara lantang menghardik
Lumpuh raga mesin kehidupan
Naskah rahasia mulai terkuak
Terbaca kelak di akhir zaman
Lampu kuning pertanda
Siaga tiga menghadap
Ujian diambang pintu

Jangan melihat dunia glamour
Jangan dipikir garis nasib
Biar mereka jalani sesuai rodanya
Tak usah ikut pegang pedati

Naskah sudah ditulis
Tercetak rapi siap terbit
Siap diperankan serasa hati
Tongkat tua digantung rapi
Tak tersentuh terselubung gengsi

Ah, tiada capek bergeming
Mengunyah kata menelan data
Ketakutan lampu merah nyala
Disaat mesin ambisi diluar jangkauan
Tak muat halaman dipaksakan
Tak terima roda sudah berjalan
Hendak kau paksa kemana tak bisa

Entah mengapa
Tak ada minat melihat
Tak mampu mendekat
Tak kuasa merabat
Menunggu puncak naskah

Penasaran inginkan klimaks masalah
Ending naskah tongkat tua
Adakah kamu bisa melihat

Kuharap aku tahu
Kuharap aku bisa menyaksikan

Akhir sebuah cerita
Akankah hujan air mata
Atau tepuk sorai penonton
Antara dosa dan doa
Antara tangis dan tawa
Sutradara mengaturnya
Jejak samar-samar diikuti
Kemana saja kau meniti hati

Layar belum ditutup
Panggung sepi
Penonton pergi
Tiada kesan dihati

Kecewa adanya
Cerita belum berakhir
Pemain kelelahan
Sutradara menunda pikir

Menggantung waktu
Mengaru biru

Ini keadilan
Peran baik piala baik
Peran buruk akan terpuruk
Penonton terbawa emosi
Smua tergantung peran
Cermin kehidupan


Akhir Januari 2010

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar